Toga Sianturi/ New Tapanuli Tina dan putrinya saat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Fl Tobing, Kamis (1/6) akibat jatuh saat tarik menarik dompet dengan penjambret.
NewTapanuli.com, SIBOLGA – Tina Saur Marisi Simanjuntak (36) langsung dilarikan ke rumah sakit karena mengalami pendarahan cukup serius pada bagian kepalanya. Tak hanya dia, putrinya, Jelita Winda Sari Manurung (13), juga mendapat perawatan karena luka lecet yang dialaminya setelah mereka terjatuh dari sepedamotor akibat dijambret, Kamis (1/6) sekira pukul 10.15 WIB.
Menurut warga yang membawa keduanya ke rumah sakit, saat itu dirinya sedang menjemput istrinya di depan sekolah swasta Tri Ratna di Jalan S Parman Kota Sibolga. Tiba-tiba dia mendengar suara Tina berteriak minta tolong sambil mengendarai sepedamotor.
“Dari depan Tri Ratna kulihat dia (Tina) teriak ‘rampok, rampok’ sambil naik kreta,” kata pria ini di Rumah Sakit FL Tobing Sibolga.
Dia mengaku melihat 2 orang pria mengendarai sepedamotor berada di depan Tina, yang baru saja menjambret. Tina kemudian terus mengejar pelaku yang lari ke arah Ujung Sibolga.
“Memang kulihat ada 2 laki-laki naik kreta di depannya. Mungkin ngejar itu dia. Ditancapnya terus gasnya,” ungkapnya.
Tiba di Simpang 4 antara Jalan Zainul Arifin dan Jalan Fl Tobing, pria ini melihat Tina dan putrinya terjatuh. Diduga karena panik, Tina tidak melihat ada gundukan yang cukup tinggi di depannya dan dia terus mempercepat laju sepedamotornya.
“Kuikutinya tadi dari belakang. Korban tancap gas, kencang kali. Kan pas simpang itu tanjakan, gundukannya tinggi, sementara dia terus tancap gas. Melayanglah, akhirnya jatuh,” pungkasnya.
Usai mendapat perawatan, Tina dengan terbata-bata menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya. Namun, berbeda dengan keterangan warga tadi, warga Sarudik ini mengaku kalau dia sempat tarik-tarikan dengan penjambret.
“Tarik-tarikan kami tadi, sampai terjatuh kami,” katanya sambil meringis kesakitan.
Diterangkan, saat itu dia dan putrinya melaju dari arah Tri Ratna menuju arah Simaremare. Dompetnya dipegang oleh putrinya dan ditaruh di tengah, di antara keduanya. Di dekat Bank Sumut, 2 pria mengendarai sepedamotor menarik dompet yang dipegang putrinya. Sontak Tina mencoba memberikan perlawanan.
“Dijepitnya di tengah dompetku itu. Dirempetnya aku terus. Ditariknya dari tengah, kutarik lagi, sampai kami jatuh dan mereka (penjambret) lari membawa dompet itu,” ungkapnya.
Sambil menangis, wanita yang sudah ditinggal mati suaminya ini mengatakan kepada polisi bahwa dirinya sudah tidak punya uang lagi untuk membayar perobatan mereka. Karena uang Rp450 ribu yang dia punya sudah dibawa kabur pelaku.
“Nggak ada uangku, Pak. Cuma Rp450 ribu tadi uangku di dalam dompet. Sudah hilang. Apalah kubuat bayar perobatan ini. Suamiku pun sudah nggak ada lagi,” ujar wanita yang kesehariannya bekerja sebagai buruh kasar ini sambil menatap putrinya yang juga terbaring di sisi kanannya. (ts/ara)
Sumber : Newtapanuli.com