Monday

Pembunuhan Satu Keluarga di Medan Diduga Direncanakan

Ilustrasi (Beritasatu.com)

Medan - Pembantaian satu keluarga yang menewaskan lima orang dan satu bayi kritis di sebuah rumah di Jl Rumah Potong Hewan, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), diduga sudah direncanakan.

Dugaan ini muncul setelah aparat kepolisian yang sampai, Senin (10/4), melakukan penyelidikan, menemukan sejumlah kejanggalan. Selain itu, saksi-saksi dari tetangga korban, mengaku mendengar suara keributan lewat tengah malam.

Lima korban tewas akibat digorok itu adalah Harianto alias Riyanto, (40) kepala keluarga, Sri Ariyani (35) istri, Naya (13), Gilang (8), dan Sumarni (60) mertua Riyanto. Sedangkan Kinara (4), anak paling kecil masih kritis karena luka pada bagian kepala dan wajah.

Korban kritis ditemukan di kolong tempat tidur. Kinara dilaporkan masih trauma atas kejadian tersebut. Aparat masih melakukan penjagaan di rumah sakit. Selain itu, petugas juga menyebar dalam mendalami motif pembunuhan.

"Polisi masih menyelidiki motif di balik pembunuhan terhadap satu keluarga tersebut. Pelaku masih dalam pengejaran," ujar Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat (Penmas) Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan.

Syahrina alias Isa, salah seorang tetangga Riyanto menyampaikan, tengah malam sebelum kejadian pembantaian, dirinya mendengar Riyanto menerima seorang tamu yang datang ke rumahnya. Setelah itu, tamu itu pergi.

Menurut Isa, lewat tengah malam, ada lagi orang yang datang. Saat itu, ada terdengar suara keributan. Korban menegur tamunya karena tidak terlebih dahulu menghubunginya sebelum datang. Tidak lama berselang, terdengar suara sepeda motor yang melaju dengan kencang

"Saya meminta anak untuk melihat keluar rumah. Anak saya langsung keluar dan menyampaikan tidak ada orang di luar rumah. Setelah itu, kami semua masuk ke dalam kamar untuk tidur. Tidak ada firasat aneh di malam itu," jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan temuan petugas dari lokasi kejadian, hanya sepeda motor Honda Vario dan ponsel milik korban yang dibawa pelaku pembunuhan yang diduga berjumlah dua orang.

"Para pelaku juga mengacak-acak isi di dalam lemari. Namun, mereka tidak mengambil perhiasan emas milik keluarga korban," kata seorang petugas. Menurut petugas yang tidak ingin disebutkan namanya itu, korban bekerja sebagai kepala gudang.

"Korban diduga kuat mengenal para pelaku yang melakukan pembantaian itu. Patut dicurigai, korban sebelum dihabisi mempunyai informasi besar. Namun, ini juga masih didalami," sebutnya.

Arnold H Sianturi/JAS
Sumber : Suara Pembaruan