Friday

Fenomena Kampanye Bagikan Sembako, Sandiaga: Cara Tersebut Merusak Demokrasi

Ilustrasi Sandiaga Uno saat berkampanye (foto: Okezone)

JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno menyoroti fenomena kampanye yang dibarengi dengan pembagian sembako ke masyarakat. Menurutnya, hal tersebut sangat merusak demokrasi hanya karena ulah oknum pendukung paslon tertentu.

"Untuk pertama kalinya selama 18 bulan ini saya turun ke masyarakat setelah sosialisasi ada warga yang bilang "pak mana sembakonya, ga bagi-bagi 50 rb lagi kaya di TV," ujar Sandi di Gedung iNews Center, Jumat (7/4/2017).

Padahal sebelumnya selama melakukan kegiatan berkampanye, pihaknya tak pernah menemukan bagi-bagi sembako atau bagi-bagi uang.Namun, ia yakin hal itu bukan dilakukan oleh pesaingnya Basuki Tjahaja Purnama. Tetapi oleh oknum pendukungnya yang tidak bertanggung jawab.

"Saya yakin pak Basuki gak akan mau partisipasi di kegiatan seperti itu, tapi pendukung-pendukungnya itu yang menggunakan segala cara untuk lakukan banjir sembako dan bagi-bagi duit yang sudah ada di TV itu merusak demokrasi. Merusak masyarakat yang tadinya udah biasa dengar sosialisasi program," terangnya.

Sandi melanjutkan, bahwa dirinya tadi sempat ditodong untuk dimintai sembako oleh salah satu warga ketika berkampanye di kawasan PIK Pulogadung, Cakung, Jakarta Timur.Sandi pun menimpali bahwa hal tersebut tidak boleh dilakukan karena bisa berujung pada pidana.

"Tadi saya bilang, Bu itu adalah pidana, ibu gak boleh minta dan nerima karena itu bagian dari money politik. Itu kita harus berikan edukasi. Jadi masif sekali apa yang dilakukan di Jakarta Timur dan Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara gak terlalu gitu. Saya imbau 12 hari lagi gunakan akal sehat jangan rusak anak cucu kita ke depan," kata Sandi.

(muf)

Sumber : Okezone.com

Jurnalis Ferio Pristiawan Ekananda