Tuesday

Soal Pasien DBD Meninggal Pasca Disuntik, RSUD Pandan Tak Tahu Penyebabnya


TAPTENG – Pihak RSUD Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah Menyatakan Tidak Mengetahui Pasti Penyebab Kematian Bertianna Hutagalung (35), Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD), Pasca Disuntik, Sabtu (4/3/2017) Kemarin.

“Soal Demam Berdarah Yang Meninggal, Ada Saja Yang Meninggal Dan Yang Sembuh. Jadi Untuk Ibu Ini, Penyebabnya Meninggal Sampai Saat Ini Kami Tidak Tahu,” Kata Direktur RSUD Pandan Sempakata Kaban Saat Konferensi Pers, Senin (6/3/2017).

Menurut Sempakata, Tim Medisnya Sudah Melaksanakan Tugas Penanganan Sesuai Prosedur. Mulai Dari Penerimaan Sampai Tahap Pengobatan. Sempakata Juga Menjelaskan Bahwa Suntikan Yang Diberikan Kepada Bertianna Saat Itu Sudah Sesuai Dosisnya.

“Tetapi Kami Sudah Melaksanakan Tugas Kami Bagaimana Menyembuhkan Penyakit Itu. Dilihat Dari Kronologis Penanganan, Mulai Dari Diterimanya Di UGD, Diperiksa Sesuai Dengan Prosedur, Dan Hal-Hal Yang Mendukung Terhadap Penyakit Sesuai Dengan Gejala Yang Dialami Oleh Pasien Tersebut. Sehingga Itu Semua Mendukung, Maka Dilakukan Pengobatan,” Ungkapnya.

Sebelumnya, Sempakata Membeberkan Bahwa Pasien Sempat Melanggar Anjuran Dan Larangan Yang Disampaikan Petugas Medis Yang Menangani. Diantaranya Tidak Diperbolehkan Minum Dan Buang Air Di Kamar Kecil.

“Sudah Dianjurkan Jangan Minum, Tapi Si Pasien Bersama Keluarga Ngotot Mengasih. Datang Lagi Yang Laki-Laki Pegawai Kami, Mau Dikasih Tambahan, Jangan Lagi, Itu Baru Didengarkan, Pertama Sempat Diberikan. Setelah Begitu Pun Dilakukan Lagi Penanganan. Setelah Selesai Penanganan, Dia Minta Ke Kamar Mandi Lagi, Buang Air Besar. Padahal Sudah Dianjurkan Petugas Kita Juga Agar Tidak Ke Kamar Mandi,” Jelasnya.

Atas Musibah Yang Menimpa Keluara Korban, Sebagai Direktur, Sempakata Kaban Mewakili Seluruh Staf RSUD Pandan Menyatakan Turut Berdukacita Atas Meninggalnya Bertianna Hutagalung.

“Kami Atas Nama Rumah Sakit Pandan, Saya Selaku Direktur Bersama Staf Semua Mengucapkan Turut Berduka Cita Atas Meninggalnya Br Hutagalung. Kita Semua Tidak Menginginkan Musibah Itu, Kita Semua Menginginkan Sembuh, Kita Menginginkan Sehat Pulang Dari Rumah Sakit Ini.

Semua Petugas Rumah Sakit Ini Juga Selalu Berdoa Agar Pasien Bisa Pulang Dari Rumah Sakit Ini Dengan Sehat. Ternyata, Tidak Semuanya Seperti Yang Kita Harapkan, Sehingga Keluarga Kita Br Hutagalung Meninggal Dunia,” Ucapnya.

Berita Sebelumnya, Fernando Pasaribu (40) Warga Aek Tolang, Halangan Julu, Lingkungan I, Kecamatan Tukka, Sangat Menyesalkan Kinerja Tim Medis RSUD Pandan. Istrinya Bertianna Hutagalung (35), Diduga Menjadi Korban Kelalaian Pihak Rumah Sakit.

Dijelaskannya, Sebelumnya Perasaan Istrinya Tidak Ada Tanda-Tanda Perasaan Kritis, Hanya Badannya Lemas Selama Diinfus. Pasien Sendiri Sudah Dinyatakan Positif Menderita DBD.

Namun, Kata Fernando, Istrinya Yang Semula Berbaring Lemas Sontak Terbangun Dan Merasakan Sesak Bernafas Setelah Perawat Rumah Sakit Memberikan Sebuah Suntikan. (Firmansyah)

Sumber : smartnewstapanuli.com