Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG — Pemerintah sedang mengupayakan rencana penambahan bandar udara baru di Bali.
Kementerian Perhubungunan saat ini tengah melakukan kajian secara komprehensif untuk mewujudkan bandara baru di Pulau Dewata itu.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya, PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) berencana akan membangun bandara baru di kawasan Buleleng, Bali Utara di lepas pantai atau offshore.
Nilai investasi pembangunan bandara baru ini ditargetkan menelan dana sebesar Rp 27 triliun.
Bandara Bali Utara akan dibangun di atas laut di kawasan Buleleng dengan luas 1.060 hektar dan panjang landasan pacu atau runway 4.100 meter.
Presiden Direktor PT BIBU, I Made Mangku menegaskan pembangunan tidak akan menggusur pemukiman, rumah ibadah, jalanan, maupun situs-situs bersejarah.
"Kecil sekali kemungkinan bandara dibangun di darat. Untuk itu Bandara Bali Utara dirancang dibangun di lepas pantai. Nanti akan dikaji secara teknis kedalaman," ungkap I Made Mangku saat mengelar konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2018)
Namun demikian, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, belum memberi jawaban secara rinci terkait inisiasi rencana pembangunan bandara baru tersebut oleh PT BIBU, karena saat ini Kemenhub sedang menggodok kajian tersebut.
“Saya belum bisa berkomentar terkait itu, karena studinya sedang kita jalani,” ungkap Budi di Bandara Budiarto, Curug, Tangerang, Banten, Sabtu (24/2/2018).
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu menambahkan, kajian akan menelisik aspek sosial, budaya dan lingkungan ditarget bisa rampung pada tahun ini.
Mengingat, kata dia, ada juga gagasan untuk menambah dua landasan terbang atau runway di daerah Bali Selatan yang saat ini menjadi lokasi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar.
“Ya solusinya kita sampaikan tahun ini, karena ada ide juga di selatan itu jadi dua runway. Studinya akan kita lakukan komprehensif,” tukasnya.
Sumber : tribunnews.com